Aksi Damai Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur menolak kenaikan BBM per 1 April 2012. (Jum'at, 16 Maret 2012) |
Yogyakarta, 16 Maret 2012
Kenaikan BBM dipastikan akan naik per
1 April 2012, kenaikan BBM tentunya dipengaruhi oleh kepentingan penguasa
Neolib yang diktator. Untuk itu berbagai kecaman dari kalangan aktivis
mahasiswa mulai menggejolak. Sekitar lebih dari 20 mahasiswa melakukan sebuah
aksi yang dimotori oleh Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur dengan tema “Kenaikan
BBM, Cara Rezim Neolib Korupsi.”
Para mahasiswa kebanyakan memakai
pakaian rapi dengan memakai almamater, dengan semangat yang berapi-api mereka
meneriakkan yel-yel yang dipandu oleh orator jalanan. Tentunya antusiasme
melakukan aksi ini sebagai kepedulian terhadap rakyat karena mereka tertindas
karena salah satunya kenaikan harga BBM yang tentunya akan menyengsarakan
mereka di kemudian hari dan aksi ini juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah
SWT, sebab aksi ini merupakan pengejawantahan kepedulian terhadap rakyat yang telah
terdzalimi akibat kenaikan harga BBM, bentuk dari koreksi terhadap penguasa yang
lebih mementingkan kepentingan asing dalam kebijakannya, serta seruan kembali
terhadap penegakan Syariah dan Khilafah.
Sebelum aksi dimulai pada pukul 16.00 WIB, dilakukan pembacaan kalam
ilahi terlebih dahulu. Setelah itu massa mulai berbaris. Aksi longmarch oleh
massa penuh antusiasme ini dimulai dari depan Gedung Wanitatama hingga Bundaran
UGM dimana tempat orasi dilakukan. Pekikan takbir yang indah menghiasi jalanan
yang penuh dengan lalu lintas masyarakat. Untuk menyebarluskan opini, massa
Gema Pembebasan membawa poster dan spanduk bertuliskan Pencabutan Subsidi BBM,
Pesanan Negara Kapitalis! Kenaikan Harga BBM=Politik Tipu-Tipu Pemerintah.
Massa juga meneriakkan yel-yel Demokrasi biang keladi, dan Khilafah janji Allah
yang pasti.
Ada dua orasi yang disampaikan oleh
dua mahasiswa dari berbagai kampus yang berbeda. Salah satunya adalah Muhammad
Adam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mengungkap Kebobrokan kapitalisme
dalam mengatur pengelolaan SDA. Dalam orasinya, Ia menegaskan bahwa aksi ini
bukan hanya untuk menolak kenaikan harga BBM. Tetapi juga menyuarakan Syari’ah Islam
sebagai solusi bagi umat dalam pengaturan SDA. “Dalam sistem Kapitalisme yang
dianut oleh negeri ini telah menyengsarakan umat dan rakyat tak pernah
menikmati sekecil pun limpahnya SDA. Padahal Rasulullah bersabda, bahwasanya
kaum muslim berserikat dalam 3 hal, yaitu air, api dan padang yang luas. Api
yang konteksnya adalah sumber daya alam yang menghasilkan sumber energi itu,
tidak boleh dimiliki individu atau swasta, tetapi harus dikembalikan kepada
rakyat!” tandasnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap
Gerakan Mahasiswa Pembebasan oleh Ketua Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur. Salah
satu isinya adalah menyerukan kepada umat Islam, untuk berjuang menegakkan
Khilafah, sehingga akan terwujud kehidupan Islam yang menjamin kesejahteraan
umat, termasuk dengan pengelolaan sumber daya alam sesuai syari’ah Islam.
Setelah pembacaan doa dan penutup, massa membubarkan diri di depan
Bundaran UGM menandai berakhirnya aksi pada pukul 18.00 serta berjabat tangan
dengan aparat kepolisian yang telah mengamankan jalannya aksi.[] mujahidelqalam
0 komentar:
Posting Komentar