3/19/2012

BBM Naik, Tumbangkan Rezim Neolib Tegakkan Khilafah


Aksi Damai Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur menolak kenaikan BBM per 1 April 2012. (Jum'at, 16 Maret 2012)

Yogyakarta, 16 Maret 2012
 
Kenaikan BBM dipastikan akan naik per 1 April 2012, kenaikan BBM tentunya dipengaruhi oleh kepentingan penguasa Neolib yang diktator. Untuk itu berbagai kecaman dari kalangan aktivis mahasiswa mulai menggejolak. Sekitar lebih dari 20 mahasiswa melakukan sebuah aksi yang dimotori oleh Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur dengan tema “Kenaikan BBM, Cara Rezim Neolib Korupsi.”

Para mahasiswa kebanyakan memakai pakaian rapi dengan memakai almamater, dengan semangat yang berapi-api mereka meneriakkan yel-yel yang dipandu oleh orator jalanan. Tentunya antusiasme melakukan aksi ini sebagai kepedulian terhadap rakyat karena mereka tertindas karena salah satunya kenaikan harga BBM yang tentunya akan menyengsarakan mereka di kemudian hari dan aksi ini juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT, sebab aksi ini merupakan pengejawantahan kepedulian terhadap rakyat yang telah terdzalimi akibat kenaikan harga BBM,  bentuk dari koreksi terhadap penguasa yang lebih mementingkan kepentingan asing dalam kebijakannya, serta seruan kembali terhadap penegakan Syariah dan Khilafah.


Sebelum aksi dimulai pada pukul 16.00 WIB, dilakukan pembacaan kalam ilahi terlebih dahulu. Setelah itu massa mulai berbaris. Aksi longmarch oleh massa penuh antusiasme ini dimulai dari depan Gedung Wanitatama hingga Bundaran UGM dimana tempat orasi dilakukan. Pekikan takbir yang indah menghiasi jalanan yang penuh dengan lalu lintas masyarakat. Untuk menyebarluskan opini, massa Gema Pembebasan membawa poster dan spanduk bertuliskan Pencabutan Subsidi BBM, Pesanan Negara Kapitalis! Kenaikan Harga BBM=Politik Tipu-Tipu Pemerintah. Massa juga meneriakkan yel-yel Demokrasi biang keladi, dan Khilafah janji Allah yang pasti.

Ada dua orasi yang disampaikan oleh dua mahasiswa dari berbagai kampus yang berbeda. Salah satunya adalah Muhammad Adam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang mengungkap Kebobrokan kapitalisme dalam mengatur pengelolaan SDA. Dalam orasinya, Ia menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya untuk menolak kenaikan harga BBM. Tetapi juga menyuarakan Syari’ah Islam sebagai solusi bagi umat dalam pengaturan SDA. “Dalam sistem Kapitalisme yang dianut oleh negeri ini telah menyengsarakan umat dan rakyat tak pernah menikmati sekecil pun limpahnya SDA. Padahal Rasulullah bersabda, bahwasanya kaum muslim berserikat dalam 3 hal, yaitu air, api dan padang yang luas. Api yang konteksnya adalah sumber daya alam yang menghasilkan sumber energi itu, tidak boleh dimiliki individu atau swasta, tetapi harus dikembalikan kepada rakyat!” tandasnya. 

Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan pernyataan sikap Gerakan Mahasiswa Pembebasan oleh Ketua Gema Pembebasan DPC Bulak Sumur. Salah satu isinya adalah menyerukan kepada umat Islam, untuk berjuang menegakkan Khilafah, sehingga akan terwujud kehidupan Islam yang menjamin kesejahteraan umat, termasuk dengan pengelolaan sumber daya alam sesuai syari’ah Islam.

Setelah pembacaan doa dan penutup, massa membubarkan diri di depan Bundaran UGM menandai berakhirnya aksi pada pukul 18.00 serta berjabat tangan dengan aparat kepolisian yang telah mengamankan jalannya aksi.[] mujahidelqalam

0 komentar:

Posting Komentar